KIR SMAN 12 Jakarta

Welcome to KIR Dua Belas Blog.

KIR SMAN 12 Jakarta

Please Leave a comment, Join and Share this Site.

KIR SMAN 12 Jakarta

Dont Forget to follow us on Facebook and Twitter

Contact Me

Contact Me at About US Tab

KIR SMAN 12 Jakarta

Thanks For Visit, and Enjoy !!!

Selasa, 29 November 2011

Penelitian Air Sungai oleh KIR Dua Belas




















Setelah KIR Dua Belas mengikuti seminar ICT Nokia Siemens, Kami melakukan penelitian dengan bahan air sungai. Kami mengambil sampel dari sungai Cipinang yang letaknya tak jauh dari SMAN 12 sendiri. Acara yang didukung oleh Univ. Trisakti ini berlangsung sukses. Mulai dari persiapan, pengambilan sampel, hingga meneliti sampel yang telah diambil ke laboratorium.Teman teman bisa melihat gambar gambarnya diatas !

Senin, 28 November 2011

Kali Pesanggrahan Riwayatmu kini...

Jakarta - Memancing di air keruh. Kalimat itu bisa berarti kiasan. Namun bagi warga di sekitar Kali Pesanggrahan, mereka benar-benar memancing di air keruh. Waktu berlalu dan sungai semakin kotor.

Kegiatan susur Kali Pesanggrahan dilakukan peserta acara HSBC Green Festival the Hidden Value of Forest di Sanggabuana, Karang Tengah, Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (25/6/2011).

Pantauan detikcom di lokasi, sampah tampak di beberapa titik di pinggiran kali. Ada banyak batu-batu yang ditaruh di pinggiran kali sehingga membuat badan kali lebih sempit.

Andi (55) warga Pesanggrahan, menjadi saksi bertapa sungai ini sudah sangat berubah dari sejak dia muda. Andi kini benar-benar memancing di air keruh.

Bertahun-tahun Andi memancing di kali yang kini sudah berserakan sampah di beberapa titik itu. Meski airnya sudah berwarna kecoklatan, Andi tetap optimis bisa mendapatkan ikan sekedar buat makan sehari-hari.

"Ini lagi mancing. Ya kadang-kadang sih dapat ikan. Biarpun nggak banyak kayak dulu. Lumayan buat makan," kata Andi saat ditemui detikcom di Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu (25/6/2011).

Menurut Andi, kondisi Kali Pesanggrahan memang sangat jauh berbeda dari yang dulu. Andi yang sejak lahir dan besar di lingkungan Kali Pesanggrahan mengaku sudah tidak bisa lagi mendapatkan ikan-ikan yang besar.

"Jauh berbeda. Dulu saya bisa mandi, mancing ikan bisa banyak. Sekarang ini sudah nggak bisa," lirihnya.

Pencemaran Laut Sebabkan Terjadi Krisis Ikan di Muncar, Banyuwangi

 

Foto: Dok. Kementerian LH
Jakarta - Beberapa bulan terakhir, terjadi krisis ikan di Pelabuhan Muncar, Banyuwangi. Apa penyebabnya? Pencemaran air laut lah yang menyebabkan kawasan ujung timur Pulau Jawa ini mengalami krisis ikan.

"Pengendalian pencemaran lingkungan di Muncar memerlukan komitmen bersama untuk merumuskan program dan rencana kegiatan yang terpadu dan berkesinambungan bagi perbaikan ekonomi dan lingkungan di Kabupaten Banyuwangi dan Muncar khususnya," kata Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti M Hatta dalam dialog dengan warga seperti dalam rilis yang diterima detikcom, Senin (11/7/2011).

Dalam dialog yang melibatkan sejumlah nelayan serta pengusaha ikan di Muncar, topik yang paling menyita perhatian adalah tentang mulai langkanya ikan di perairan Muncar. Padahal, kawasan Muncar terkenal sebagai sentra pendaratan ikan terbesar dan sentra industri pengolahan ikan di Jawa Timur. �

Berdasarkan data yang ada, setiap hari ikan yang dibongkar di Muncar minimal 500 ton dan sekitar 90 persen di antaranya dipasok ke industri pengolahan ikan setempat. Data Sekretariat Kabinet RI menunjukkan, Muncar merupakan penghasil ikan terbesar di Jawa Timur dengan produksi ikan tahun 2010 sebesar 27.748 ton. Dimana produksi ikan olahan diekspor ke Eropa, Jepang, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Australia, Singapura, dan Kanada sebanyak 1.562.249,72 kg per bulan dengan nilai ekonomi sebesar hampir Rp 20 miliar.

Angka ekonomi tersebut sebenarnya bisa ditingkatkan apabila daya dukung dan kualitas perairan Muncar tetap dapat dipertahankan dari kemungkinan terjadinya overfishing dan pencemaran.

Sayangnya, potensi besar tidak dapat dimaksimalkan lantaran banyak perusahaan perikanan di Muncar dalam melakukan aktivitas produksinya kurang memperhatikan pengelolaan limbah dari kegiatan produksi. Bisa tebak, akibat pencemaran tersebut produksi penangkapan menurun drastis.

Berdasarkan hasil penelitian terbaru Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jakarta tahun 2010 terungkap, tingkat pencemaran sudah menjangkau kawasan perairan Muncar sejauh 200 hingga 350 meter dari bibir pantai. Termasuk, sungai-sungai di Muncar yang dijadikan tempat pembuangan limbah seperti Kali Mati, Kali Tratas, dan Kali Moro. Kondisi kali tersebut cukup parah.

"Boleh jadi karena kondisi pencemaran tersebut, ikan-ikan di Muncar pada pindah ke perairan lain. Kalaupun ada, ikan-ikannyta tidak merasa nyaman (karena pencemaran," sambung Guru Besar Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) itu.

Karena itu, lanjutnya, untuk merumuskan program dan rencana kegiatan yang terpadu dan berkesinambungan bagi perbaikan ekonomi dan lingkungan di Kabupaten Banyuwangi dan Muncar khususnya, Kementerian Lingkungan Hidup telah memprakarsai penyusunan dokumen Rencana Aksi penanganan Muncar bersama-sama dengan instansi terkait. Itu merupakan program 5 tahunan sampai tahun 2014. Dokumen tersebut bertujuan mensinergikan kegiatan pada masing-masing sektor, memperjelas siapa berbuat apa, target yang ingin dicapai dan menghindari tumpang tindih kegiatan untuk menciptakan keterpaduan dalam pelaksanaannya.

Dalam kaitannya dengan pengendalian pencemaran, Kementerian Lingkungan Hidup akan memberikan bantuan berupa unit instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal senilai Rp 30 Miliar yang akan dibangun pada tahun 2012. Sebagai persiapan, pembangunan IPAL komunal tersebut, pada tahun 2011 ini akan dilakukan revisi terhadap detail engineering design (DED) IPAL, serta kajian kelembagaan pengelolaan IPAL tersebut.

source : detiknews

Environmental Working Group’s Tips untuk Mengurangi Radiasi Ponsel

Environmental Working Group baru saja merilis laporan yang menyatakan bahwa Blackberry Bold 9700 onyx memiliki salah satu radiasi tertinggi termasuk daftar Blackberry lainnya dengan radiasi tinggi. Sebagai user Blackberry, anda pasti tidak akan give up blackberry anda
Jadi di sini adalah beberapa tips untuk menghindari radiasi dari telepon / blackberry Anda.
Ponsel memancarkan radiasi untuk mengirim suara dan pesan teks ke pemanggil lain. Resiko kesehatan belum ada konfirmasi, tetapi beberapa (tidak semua) kajian pengguna ponsel sering menyarankan peningkatan risiko untuk tumor otak dan mulut dan masalah perilaku anak-anak.
Untuk amannya, ikuti tips di bawah ini untuk mengurangi eksposur.

1. MEMBELI Ponsel dengan RADIASI RENDAH

Baca hasil riset EWG untuk data radiasi ponsel termasuk Blackberry. Pertimbangkan untuk mengganti ponsel Anda dengan salah satu yang memancarkan radiasi terendah mungkin dan masih memenuhi kebutuhan anda.

2. GUNAKAN HEADSET ATAU SPEAKER

Headset memancarkan radiasi jauh lebih kecil daripada ponsel. Pilih headset kabel atau nirkabel. Beberapa headset nirkabel tetap memancarkan radiasi rendah secara kontinu, maka lepaskan dari telingga anda pada saat tidak berkomunikasi. Menggunakan speaker phone pada saat pembicara juga mengurangi radiasi ke kepala.

3. Lebih Banyak DENGAR daripada Bicara

Ponsel anda memancarkan radiasi ketika Anda berbicara atau teks / sms dan tidak ketika Anda menerima pesan. Maka Mendengarkan lebih banyak dan berbicara lebih sedikit akan mengurangi eksposur radiasi.

4. JAUHkan PONSEL DARI TUBUH anda

Pegang telepon sejauh dari badan Anda ketika Anda sedang berbicara (dengan headset atau speaker), jangan terlalu dekat / tempel ke telinga Anda. JUga jangan di dalam saku / kantong, atau di tali pinggang di mana tubuh lembut anda gampang menyerap radiasi.

5. SMS Texting / BBM daripada BICARA

Ponsel menggunakan lebih sedikit power dan juga radiasi untuk mengirim SMS teks daripada suara/voice. Dan tidak seperti ketika Anda berbicara dengan telepon anda di telinga, SMS texting jauhkan ponsel dari kepala Anda, Tentunya sama dengan menggunakan Blackberry Messenger!

6. SIGNAL Lemah? JANGAN Gunakan Ponsel

Jika sinyal bar kecil, tidak kuat, ponsel Anda perlu memancarkan radiasi extra untuk mendapatkan sinyal ke menara. Maka usahakan gunakan ponsel anda pada saat signal kuat dan tidak menggunakannya jika signal lemah

7. Batasi ANAK Menggunakan Ponsel

Otak anak-anak akan menyerap radiasi ponsel DUA KALI lipat dibanding dengan orang dewasa. EWG bersama Lembaga kesehatan lainnya di 6 negara merekomendasikan batasi penggunaan ponsel oleh anak-anak, hanya khusus darurat saja.

8. Jangan Gunakan “RADIASI SHIELD”

Penutup Radiasi seperti penutup antena atau keypad akan mengurangi kualitas signal dan connection dan memaksi ponsel untuk mengirimkan data dengan kekuatan yang lebih tinggi dengan radiasi yang lebih tinggi.
Sumber: Environmental Working Group Guide to Reduce Mobile Phone Radiation Exposure
Sebenarnya, blackberry user tidak usah panik, karena radiasi tertinggi Blackberry Bold 9700 Onyx = 1.55 W/kg seperti yang di laporkan di Blackberry dengan radiasi tinggi. Walaupun sangat tinggi, angka tersebut masih dibawah limit radiofrequency radiation safety limits (1.6 W/kg) yang di set oleh Federal Communications Commission (FCC).

Fakta Radiasi Hp

Meskipun pengaruh radiasi ponsel terhadap beberapa penyakit seperti tumor otak masih dipertanyakan, namun para peneliti tetap mengkhawatirkan efek terakumulasinya radiasi tersebut. Apa saja langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi radiasi tersebut?

Kiat Efektif Kurangi Bahaya Radiasi Ponsel ………….



Dalam situs The Food and Drug Administration’s disebutkan bahwa bukti adanya hubungan antara ponsel dengan masalah kesehatan memang belum ada, namun FDA membenarkan bahwa ponsel mengeluarkan radiasi level rendah dan energi radiofrekuensi (RF) tidak panas yang tidak akan merusak DNA.
Meskipun demikian, energi RF bersifat kumulatif dan bisa juga membahayakan jika berlebihan. Apalagi saat ini sudah banyak anak-anak yang memiliki ponsel dan berisiko terkena radiasi tersebut. Jika ketika masih kecil sudah terkena radiasi tersebut, kemungkinan pada saat dewasanya akan mengalami gangguan kesehatan.
Sebelumnya, organisasi The Environmental Working Group (EWG) pernah melakukan studi pada tahun 2007 dan melaporkan bahwa adanya peningkatan jumlah anak hiperaktif sebesar 80 persen pada anak-anak yang semasa kecilnya menggunakan ponsel atau ketika di dalam kandungan ibunya sering menelepon dengan ponsel.
Risiko penyakit lainnya yang diprediksi bisa muncul dalam jangka waktu 10 tahun dengan intensitas penggunaan yang sering adalah glioma atau tumor otak (60 persen), tumor kelenjar ludah (50 persen), migrain dan vertigo (10-20 persen).
Pada tahun 2008, parlemen di Eropa pernah melakukan resolusi untuk mengembangkan radiasi ponsel yang lebih kecil namun aturan itu hingga kini belum bisa diaplikasikan. Untuk itu, satu-satunya langkah mengurangi radiasi tersebut adalah dengan menjauhkannya sebisa mungkin dengan organ tubuh.
“Sebaiknya gunakan speaker daripada mendekatkan ponsel ke telinga. Jarak otak dan telinga yang dekat akan membuat radiasinya cepat masuk ke otak. Menggunakan speaker bisa menjauhkan jarak radiasi hingga 15 inci dan mengurangi RF ke otak hingga 1/225th,” ujar Dr. Andrew Weil seperti dilansir Huffington Post, Senin (12/10/2009).
Selain itu, Andrew pun menyarankan agar:
1. Menggunakan telepon umum (biasa) jika ingin berbicara cukup panjang
2. Jika tidak memungkinkan memakai speaker, gunakan headset untuk menjauhkan radiasi dari tubuh
3. Tidak meletakkan handphone dalam satu ranjang ketika sedang tidur
4. Cari tahu berapa jumlah RF dari ponsel dengan menggunakan metode Specific Absorption Rate atau SAR. Di Amerika, SAR yang diperbolehkan adalah 1,6 watt per kilogram dan setiap ponsel memiliki SAR yang berbeda-beda.
5. Setiap perusahaan ponsel memberi keterangan label emisi radiasi pada ponselnya agar konsumen bisa lebih mengantisipasi bahayanya.

Hp Ramah Lingkungan


Isu lingkungan memang menjadi agenda tetap sejumlah vendor papan atas, khususnya dalam hal penggunaan material ramah lingkungan. Meskipun tak semua produk memakai material serupa. Namun, upaya untuk mengemas produk-produk seperti ini boleh diacungi jempol. Sony Ericsson, misalnya, yang mengampanyekan "GreenHeart". Pemakaian material plastik daur ulang yang lebih ramah terhadap lingkungan dikenakan. Seperti yang dipakai pada seri Sony Ericsson Cedar.
Meskipun memakai material khusus, tetapi harga yang dipatok hanya Rp 899.000. Ramah lingkungan juga diwujudkan dalam bentuk cat yang menggunakan media air, charger berkekuatan listrik yang rendah, juga kotak pembungkus yang lebih kecil untuk mengurangi pemakaian kertas.
Sementara itu, fungsi ponsel ini—meski desainnya terkesan seperti sebuah ponsel low end—berupaya untuk mengikuti kebutuhan konsumen yang tetap menjadi prioritas. Umpamanya tetap menghadirkan fitur jejaring sosial dan push e-mail. Demikian pula dengan jaringan yang dipakai, bukan sekadar GPRS, melainkan HSDPA. Bahkan, tugas ponsel ini bisa bertambah menjadi sebuah modem eksternal.
"Dengan fitur 3G HSDPA, jack 3,5 mm, dan port microUSB untuk koneksi mudah ke laptop Anda, Sony Ericsson Cedar memudahkan konsumen terhubung dengan komunitasnya, apakah untuk bekerja, bersenang-senang ataupun bermain," ujar Djunadi Satrio, Head of Marketing Sony Ericsson Indonesia.
Fitur lain yang bisa dianggap sebagai kelebihan adalah sebuah Widgets Manager 2.0. Fitur ini memberi peluang kepada pengguna untuk mengeset fitur ataupun aplikasi ke dalam widget sesuai keinginan. Sedangkan browser internetnya memakai Netfront 3.5. (ANDRA/FORSEL)

source : Kompas

Sampah, Sampah, Sampah

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia telah meningkatkan taraf kehidupan penduduknya. Peningkatan pendapatan di negara ini ditunjukkan dengan pertumbuhan kegiatan produksi dan konsumsi. Pertumbuhan ini juga membawa pada penggunaan sumber semula jadi yang lebih besar dan pengeksploitasian lingkungan untuk keperluan  industri, bisnis dan aktivitas  sosial. Di bandar-bandar negara dunia ketiga, pengurusan sampah sering mengalami masalah. Pembuangan sampah yang tidak diurus  dengan baik, akan mengakibatkan masalah besar. Karena penumpukan sampah atau membuangnya sembarangan ke kawasan terbuka akan mengakibatkan pencemaran tanah yang juga akan berdampak ke saluran air tanah. Demikian juga pembakaran sampah akan mengakibatkan pencemaran udara, pembuangan sampah ke sungai akan mengakibatkan pencemaran air, tersumbatnya saluran air dan banjir (Sicular 1989). Selain itu, Eksploitasi lingkungan adalah menjadi isu yang berkaitan dengan pengurusan terutama sekitar kota. Masalah sampah sudah saatnya dilihat dari konteks nasional. Kesukaran untuk mencari lokasi landfill sampah, perhatian terhadap lingkungan, dan kesehatan telah menjadi isu utama pengurusan negara dan sudah saatnya dilakukan pengurangan jumlah sampah, air sisa, serta peningkatan kegiatan dalam menangani sampah.. 
            Oleh sebab itu, banyak negara besar melakukan incineration atau pembakaran, yang menjadi alternatif dalam pembuangan sampah. Sementara itu, permasalahan yang dihadapi untuk proses ini adalah biaya pembakaran lebih mahal dibandingkan dengan sistem pembuangan akhir (sanitary landfill). Apabila sampah ini digunakan untuk pertanian dalam jumlah yang besar, maka akan menimbulkan masalah karena mengandung logam berat (Ross 1994). Sampah boleh dikategorikan kepada dua, yaitu sampah domestik dan sampah bukan domestik (Ridwan Lubis 1994). Sampah domestik adalah bahan-bahan buangan yang dibuang dari rumah atau dapur. Contohnya ialah pakaian lama atau buruk, botol, kaca, kertas, beg plastik, tin aluminium dan juga sisa makanan. Sampah bukan domestik pula ialah bahan-bahan buangan yang dihasilkan dari industri, perusahaan, pasar, dan pejabat. Bahan-bahan buangan ini terdiri daripada berbagai jenis termasuk sisa jualan, sisa pembungkusan dan sisa daripada proses pengilangan. 
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah berasal dari rumah tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dsb. Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi:
1.       Sampah organik/basah
Contoh : Sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran, rempah-rempah atau sisa buah dll yang dapat mengalami pembusukan secara alami.
2.       Sampah anorganik/kering
Contoh : logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol, dll yang tidak dapat mengalami pembusukan secara alami.
3.       Sampah berbahaya
Contoh : Baterai, botol racun nyamuk, jarum suntik bekas dll.
Permasalahan sampah di Indonesia antara lain semakin banyaknya limbah sampah yang dihasilkan masyarakat, kurangnya tempat sebagai pembuangan sampah, sampah sebagai tempat berkembang dan sarang dari serangga dan tikus, menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air, dan udara, menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang membahayakan kesehatan.
Alternatif Pengelolaan Sampah
Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan alternatif yang sesuai, karena landfill tidak berkelanjutan dan menimbulkan masalah lingkungan. Malahan alternatif-alternatif tersebut harus bisa menangani semua permasalahan pembuangan sampah dengan cara mendaur-ulang semua limbah yang dibuang kembali ke ekonomi masyarakat  atau ke alam, sehingga dapat mengurangi tekanan terhadap sumberdaya alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada tiga asumsi dalam pengelolaan sampah yang harus diganti dengan tiga prinsip–prinsip baru. Daripada mengasumsikan bahwa masyarakat akan menghasilkan jumlah sampah yang terus meningkat, minimalisasi sampah harus dijadikan prioritas utama. Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Dan industri-industri harus mendesain ulang produk-produk mereka untuk memudahkan proses daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan alur sampah.
Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan mengurangi nilai dari material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan organik dapat mengkontaminasi/ mencemari bahan-bahan yang mungkin masih bisa di daur-ulang dan racun dapat menghancurkan kegunaan dari keduanya. Sebagai tambahan, suatu porsi peningkatan alur limbah yang berasal dari produk-produk sintetis dan produk-produk yang tidak dirancang untuk mudah didaur-ulang; perlu dirancang ulang agar sesuai dengan sistem daur-ulang atau tahapan penghapusan penggunaan.
Program-program sampah kota harus disesuaikan dengan kondisi setempat agar berhasil, dan tidak mungkin dibuat sama dengan kota lainnya. Terutama program-program di negara-negara berkembang seharusnya tidak begitu saja mengikuti pola program yang telah berhasil dilakukan di negara-negara maju, mengingat perbedaan kondisi-kondisi fisik, ekonomi, hukum dan budaya. Khususnya sektor informal (tukang sampah atau pemulung) merupakan suatu komponen penting dalam sistem penanganan sampah yang ada saat ini, dan peningkatan kinerja mereka harus menjadi komponen utama dalam sistem penanganan sampah di negara berkembang. Salah satu contoh sukses adalah zabbaleen di Kairo, yang telah berhasil membuat suatu sistem pengumpulan dan daur-ulang sampah yang mampu mengubah/memanfaatkan 85 persen sampah yang terkumpul dan mempekerjakan 40,000 orang.
Secara umum, di negara Utara atau di negara Selatan, sistem untuk penanganan sampah organik merupakan komponen-komponen terpenting dari suatu sistem penanganan sampah kota. Sampah-sampah organik seharusnya dijadikan kompos, vermi-kompos (pengomposan dengan cacing) atau dijadikan makanan ternak untuk mengembalikan nutrisi-nutrisi yang ada ke tanah. Hal ini menjamin bahwa bahan-bahan yang masih bisa didaur-ulang tidak terkontaminasi, yang juga merupakan kunci ekonomis dari suatu alternatif pemanfaatan sampah. Daur-ulang sampah menciptakan lebih banyak pekerjaan per ton sampah dibandingkan dengan kegiatan lain, dan menghasilkan suatu aliran material yang dapat mensuplai industri.
Tanggung Jawab Produsen dalam Pengelolaan Sampah
Hambatan terbesar daur-ulang, bagaimanapun, adalah kebanyakan produk tidak dirancang untuk dapat didaur-ulang jika sudah tidak terpakai lagi. Hal ini karena selama ini para pengusaha hanya tidak mendapat insentif ekonomi yang menarik untuk melakukannya. Perluasan Tanggung jawab Produsen (Extended Producer Responsibility – EPR) adalah suatu pendekatan kebijakan yang meminta produsen menggunakan kembali produk-produk dan kemasannya. Kebijakan ini memberikan insentif kepada mereka untuk mendesain ulang produk mereka agar memungkinkan untuk didaur-ulang, tanpa material-material yang berbahaya dan beracun. Namun demikian EPR tidak selalu dapat dilaksanakan atau dipraktekkan, mungkin baru sesuai untuk kasus pelarangan terhadap material-material yang berbahaya dan beracun dan material serta produk yang bermasalah. 
Di satu sisi, penerapan larangan penggunaan produk dan EPR untuk memaksa industri merancang ulang, dan pemilahan di sumber, komposting, dan daur-ulang di sisi lain, merupakan sistem-sistem alternatif yang mampu menggantikan fungsi-fungsi landfill atau insinerator. Banyak komunitas yang telah mampu mengurangi 50% penggunaan landfill atau insinerator dan bahkan lebih, dan malah beberapa sudah mulai mengubah pandangan mereka untuk menerapkan “Zero Waste” atau “Bebas Sampah”.
Sampah Bahan Berbahaya Beracun (B3) 
Sampah atau limbah dari alat-alat pemeliharaan kesehatan merupakan suatu faktor penting dari sejumlah sampah yang dihasilkan, beberapa diantaranya mahal biaya penanganannya. Namun demikian tidak semua sampah medis berpotensi menular dan berbahaya. Sejumlah sampah yang dihasilkan oleh fasilitas-fasilitas medis hampir serupa dengan sampah domestik atau sampah kota pada umumnya. Pemilahan sampah di sumber merupakan hal yang paling tepat dilakukan agar potensi penularan penyakit dan berbahaya dari sampah yang umum.
Sampah yang secara potensial menularkan penyakit memerlukan penanganan dan pembuangan, dan beberapa teknologi non-insinerator mampu mendisinfeksi sampah medis ini. Teknologi-teknologi ini biasanya lebih murah, secara teknis tidak rumit dan rendah pencemarannya bila dibandingkan dengan insinerator.  Banyak jenis sampah yang secara kimia berbahaya, termasuk obat-obatan, yang dihasilkan oleh fasilitas-fasilitas kesehatan. Sampah-sampah tersebut tidak sesuai diinsinerasi. Beberapa seperti merkuri harus dihilangkan, dengan cara merubah pembelian bahan-bahan, bahan lainnya dapat didaur-ulang, selebihnya harus dikumpulkan dengan hati-hati dan dikembalikan ke pabriknya. Studi kasus menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip ini dapat diterapkan secara luas di berbagai tempat, seperti di sebuah klinik bersalin kecil di India dan rumah sakit umum besar di Amerika. Sampah hasil proses industri biasanya tidak terlalu banyak variasinya seperti sampah domestik atau medis, tetapi kebanyakan merupakan sampah yang berbahaya secara kimia.
Produksi Bersih dan Prinsip 4R
Produksi Bersih (Clean Production) merupakan salah satu pendekatan untuk merancang ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara-cara pengurangan produk-produk samping yang berbahaya, mengurangi polusi secara keseluruhan, dan menciptakan produk-produk dan limbah-limbahnya yang aman dalam kerangka siklus ekologis. Prinsip-prinsip Produksi Bersih adalah prinsip-prinsip yang juga bisa diterapkan dalam keseharian misalnya dengan menerapkan Prinsip 4R yaitu:
·          Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
·          Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
·          Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
·          Replace ( Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong kresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami.

source : Haslinda Yasti Agustin

Kamis, 24 November 2011

Light Pollution

Polusi cahaya adalah salah satu jenis polusi. Definisi dari polusi cahaya adalah "dampak buruk akibat cahaya buatan manusia". Polusi cahaya biasanya berarti intensitas cahayanya terlalu besar. Beberapa spesies, termasuk tumbuhan dan manusia, mengalami dampak dari polusi cahaya. Kebanyakan orang tidak pernah mendengar apa itu polusi cahaya, dan yang mengetahuinya biasanya tidak peduli atau tidak melakukan apa-apa untuk menanggulanginya. Polusi cahaya merugikan Amerika Serikat satu miliar dollar setiap tahun.
Polusi cahaya adalah efek samping dari industrialisasi. Polusi cahaya berasal dari pencahayaan eksterior dan interior bangunan, papan iklan, properti komersial, kantor, pabrik, lampu jalan dan stadion. Polusi cahaya paling parah terjadi di wilayah yang telah terindustrialisasi dengan kepadatan penduduk tinggi di Amerika Utara, Eropa, dan Jepang, serta kota-kota utama di Timur Tengah dan Afrika Utara seperti Kairo.

Dampak terhadap hewan

Polusi cahaya membuat bintang dan bulan tak tampak. Burung yang bermigrasi menggunakan bintang dan bulan sebagai alat navigasi. Akibat adanya polusi cahaya, mereka tidak dapat bermigrasi ke tempat yang tepat. Penyu laut juga tidak datang ke pantai dan bertelur seperti biasa karena takut dengan cahaya.

Dampak terhadap manusia

Polusi cahaya menyebabkan masalah tidur terhadap manusia. Cahaya yang berlebihan dari billboard mengganggu orang yang sedang tidur di apartemen. Ilmu pengetahuan juga mengalami dampak dari polusi cahaya. Astronom tidak dapat mengamati dan menemukan obyek di angkasa karena terlalu banyak cahaya yang menutupi langit malam.

 Jenis Polusi Cahaya

Light Trespass
 
Cahaya yang dari lampu tetangga dan mengenai atau menerangi rumah kita.

Over-Illumination

Bangunan atau sesuatu properti yang diterangi terlalu berlebihan

Glare

Kilauan cahaya akibat sumber cahaya tidak tepat sasaran.Pada gambar disamping ada tiang dengan rambu-rambu bertuliskan "STOP". Karena cahaya dari latar belakang mengarah tidak tepat sehingga pengamat menjadi silau dan rambu-rambu menjadi tidak terlihat

Sky Glow 

Langit tampak terang karena memendarkan cahaya yang diterimanya 

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More